TANGERANG - Sebanyak 10 orang Calon Kepala Desa, mengikuti Tes Kompetensi Dasar dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Penggantian Antar Waktu (PAW) yang bertempat di Gedung Kitri Bhakti Gemilang, Curug Kabupaten Tangerang.(10/12/2021)
Para Calon Kepala Desa ini harus mengikuti serangkaian ujian Tes Kompetensi Dasar, (TKD) di karenakan hanya 3 orang Bakal Calon (Balon) saja yang boleh mengikuti pemilihan di setiap Desanya
Dalam keterangannya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Dadan Gandana S.STP mengatakan, terdapat 2 Desa yang akan melakukan PAW, antara lain Desa Parahu (Kecamatan Sukamulya) dan Desa Lengkong (Kecamatan Pagedangan), " jelasnya
“Tes Kompetensi Dasar yang di selengarakan ini bekerja sama dengan Akademisi dari UNIS (Universitas Islam Syekh Yusuf) dan dilakukan dengan memakai sistem Computer Assisted Test (CAT) yang diikuti dari Desa Perahu 4 orang dan Desa Lengkong 6 orang, ” kata Dadan menjelaskan
Dadan juga menjelaskan, untuk Tes tulis ini dilakukan mengingat akan diketahui Peringkat hasil Tes Bakal Calon Kadesnya yang nantinya akan dijadikan bahan dalam penetapan Calon Kepala Desa yang telah dipilih.Adapun materi Tes Seleksi ini meliputi 4 Aspek yaitu Bidang Pemerintahan, Wawasan Kebangsaan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, " paparnya
Sementara itu H.Retno Juarnoselaku aktifis dan putra Daerah Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, mengimbau untuk Bakal Calon (Balon) yang tidak bisa melanjutkan lagi ke tahap selanjutnya dapat menerima dengan lapang dada, " tegasnya
“Kemudian, untuk para pendukungnya agar dapat menjaga kondusifitas Desanya (red.Ds.Perahu), karena perbedaan pilihan dalam Pilkades hanyalah dinamika demokrasi tapi usai pemungutan suara masyarakat dapat kembali bersatu padu untuk membangun desa dengan dukungan bersama, ” jelasnya.
Soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang di selengarakan dan bekerja sama dengan para Akademisi UNIS (Universitas Islam Syekh Yusuf) dengan memakai Sistem Computer Assisted Test (CAT) diharapkan dapat menghasilkan sosok pemimpin Desa yang benar - benar mumpuni di era globalisasi dan milenia, " pungkas Retno Juarno
(Ari/Sopiyan)